Usia 25 tahun sering diasosiasikan sebagai penanda kedewasaan
seseorang. Seperempat abad menjalani hidup di dunia diharapkan bisa
membuat seseorang cukup bijak menghadapi berbagai dinamika kehidupan di depan
mata. Di usia ini pula banyak orang merasa hidup mereka “benar-benar
dimulai”.
Jika
memang usia 25 benar-benar krusial, hal apa sih yang perlu kamu tahu sebelum
memasukinya? Bisakah kamu mempersiapkan momentum seperempat abad kehidupanmu
mulai sekarang?
1. Usia
25 Tahun Tidak Serta-Merta Mengubahmu Jadi Orang Dewasa
Beberapa
tahun lalu kamu berpikir akan benar-benar bertansformasi jadi orang dewasa
di usiamu yang ke-25. Tapi ternyata kedewasaan tidak selalu berbanding lurus
dengan umur. Di umur 25 kamu masih akan tetap sama seperti dirimu yang dulu.
Bahkan terkadang bisa lebih kekanakan.
Di usia
yang ke-25 kamu akan keheranan dan melihat apa yang sudah kamu lakukan selama
ini. Rasanya sulit untuk percaya bahwa kamu yang masih sering berkelakuan
seperti anak kecil ini sudah berumur 25 tahun.
“Kok gue gak ngerasa tua dan dewasa ya?”, adalah
pertanyaan yang sering muncul di otakmu.
2. Kedewasaan
Itu Tentang Cara Memandang Hidup
Saat masih
remaja, kamu berpikir orang dewasa pasti punya pemikiran dan perilaku yang
bijak. Mereka yang masih suka nongkrong dan ketawa ngakak bareng teman di usia
25-an tidak layak dijadikan panutan. Kamu pernah ingin jadi orang dewasa yang
selalu tampak serius dan anggun.
Saat sudah
memasuki usia 25, barulah kamu akan sadar:
Kedewasaan bukan hanya soal berapa lama kamu hidup, bukan pula tentang fasihnya mulutmu mengeluarkan kata-kata bijak. Dewasa juga tidak selalu setara dengan perilaku yang serius dan anggun.
Kamu bisa tetap jadi pribadi yang kacau, kocak dan suka
berkumpul bersama teman. Karena kedewasaan sebenarnya adalah soal pola pikir.
Tidak ada
yang salah dengan tetap menjadi orang yang suka baca komik, pakai baju
warna-warni atau makan jajanan anak kecil. Dewasa atau tidak ditentukan oleh
apa yang ada di otakmu. Bukan dinilai dari kegemaran atau pakaian yang kamu
kenakan.
3. Beberapa
Orang Memang Bisa Settle Dalam
Kehidupan Cinta Di Usia 25 Tahun
Usia 25
dianggap sebagai usia paling ideal untuk menikah bagi kebanyakan orang
Indonesia. Kamu akan melihat beberapa kawan dan sahabat yang selama ini tumbuh
bersama memasuki babak baru kehidupan mereka. Bukan tidak mungkin kamu juga
bisa jadi salah satunya ketika memutuskan menikah di usia 25-an.
Tidak bisa
dipungkiri, usia 25 memang jadi titik yang penting bagi kehidupan cinta banyak
orang. Kebanyakan anak muda sudah mulai bekerja dan ingin membawa komitmen
cinta yang dijalani kearah yang lebih serius. Jangan kaget jika kehidupan
cintamu juga jadi lebih jelas mau dibawa kemana diumur yang satu ini.
3. Tapi Jika
Itu Tidak Terjadi Padamu, Dunia Tidak Berakhir Kok!
Saat
kehidupan cintamu belum juga menunjukkan tanda-tanda menuju kearah yang lebih
serius di usia 25, ternyata hidup tidak berakhir kok. Kamu akan tetap baik-baik
saja dengan atau tanpa pasangan. Di usia ini kamu akan sadar kalau kualitasmu
tidak ditentukan oleh siapa yang ada disisimu. Hanya dirimu sendirilah yang
bisa membuat hidupmu bermakna.
Ternyata
kamu akan tetap baik-baik saja ketika undangan pernikahan mulai berdatangan.
Melihat teman-temanmu menikah lebih dulu ternyata tidak membuatmu merasa kalah
saing. Kamu akan bisa menerima bahwa setiap orang punya jalan hidupnya
masing-masing.
Mereka
barangkali memang ditakdirkan settle di kehidupan
cinta lebih dulu. Bagimu akan ada sisi kehidupan lain yang jalannya
dilancarkan. Santai aja!
4. Kondangan
Akan Jadi Agenda Rutin, Dan Lebih Baik Kamu Bersiap Diri
Menghadiri
acara pernikahan teman dan rekan kerja akan jadi agenda rutin yang menyapamu
setiap akhir pekan. Dan sampai kamu tua nanti, agenda yang satu ini tidak akan
pernah hilang.
Di usia
belasan dan awal 20-an kamu akan malas menghadiri acara resmi macam ini. Tapi
di usia 25 kamu akan sadar kalau tidak hadir berarti tidak menghormati orang
yang mengundangmu. Kamu harus meluangkan waktu untuk sekedar setor
muka di acar-acara pernikahan.
Ada
baiknya kamu mulai menyisihkan anggaran untuk membeli kado dan memberi
sumbangan. Oh iya, jangan lupa juga siapkan pakaian formal yang cukup mumpuni untuk
dibawa ke kondangan. Gak punya partner kondangan itu tidak sememalukan tampil
tidak pantas di acara resmi yang dihadiri semua kolegamu, loh!
5. Tidak
Semua Perkataan Dan Pendapat Orang Lain Layak Kamu Pertimbangkan
Di
masa-masa sekolah dan kuliah citra dirimu seakan ditentukan oleh pendapat
orang-orang di sekitarmu. Kamu ingin tumbuh jadi pribadi yang disukai semua
orang. Kritik dan pendapat orang lain akan jadi hal yang benar-benar kamu
masukkan ke dalam hati.
Di usia 25
tahun kamu akan sadar bahwa ada kalanya kamu harus mengabaikan suara diluar
sana dan fokus pada hidupmu sendiri. Kamulah yang menjalani hidupmu, maka kamu
juga yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Kamu tidak lagi membuang waktu
untuk memikirkan semua perkataan orang.
Hanya yang
benar-benar relevan dan rasional saja yang layak jadi acuan. Kamu ingin rambut
biru tapi takut diejekin sama teman kantor? Cuekin aja, hidup-hidupmu ini kok!
6. Tidak
Semua Rencanamu Bisa Tercapai Di Umur 25, Dan Itu Normal
Barangkali
kamu sudah punya gambaran tentang hal-hal apa saja yang akan kamu capai di usia
25. Sudah menikah, punya pekerjaan yang gajinya besar, sudah punya rumah
sendiri — di usia 25 ada beberapa orang yang beruntung bisa mewujudkannya, ada
pula yang masih berjuang untuk mencapainya.
Jika kamu
belum mencapai target hidupmu di usia 25, jangan kecewa dulu. Tidak semua hal
bisa berjalan sesuai rencanamu. Tapi bukan berarti hal yang tercapai diluar
target tidak akan membawa kebaikan bagi hidupmu. Terkadang hidup tidak bisa
diatur seketat jadwal pelajaran. Kamu hanya harus menjalaninya sebaik mungkin.
7. Orang
Tuamu Juga Manusia Biasa yang Butuh Bantuan
Orang
tuamu bukanlah malaikat yang bisa selalu menunjukkan contoh yang baik. Di usia
25 akan ada beberapa momen dimana kamu melihat mereka jatuh di titik terendah
dalam hidup. Kali ini giliranmu mengulurkan tangan dan membantu mereka.
Bukankah mereka yang selalu ada di titik terendah hidupmu selama ini?
Di usia
yang makin dewasa kamu akan memahami bahwa orang tuamu juga butuh tempat
berbagi. Kamu tidak lagi bisa menggantungkan diri pada mereka, justru kamulah
yang harus meluangkan waktu untuk banyak memberi.
8. Kamu Akan
Sadar Kalau Orang Tuamu Tidak Akan Hidup Selamanya
Semasa
remaja kamu sering bertengkar dan tidak setuju dengan pendapat mereka. Tapi di
usiamu yang ke 25 matamu akan terbuka, merekalah yang benar-benar menyayangimu.
Dan dua orang yang mencintaimu dengan sepenuh hati ini tidak akan selamanya ada
di dunia.
Hubunganmu
dan mereka akan mulai bergeser. Kamu akan meluangkan waktu untuk menelepon dan
mengunjungi mereka. Kesehatan dan kebahagiaan orang tua juga jadi prioritas
perhatianmu. Kanu akan sadar bahwa mereka adalah bagian penting hidupmu yang
harus dijaga selagi masih ada.
9. Jangan
Pernah Membandingkan Kebahagiaanmu Dengan Kebahagiaan Orang Lain
Barangkali
kamu akan merasa iri ketika temanmu mendapat beasiswa ke luar negeri. Atau
ketika ada kawan yang menikah dan mendapatkan pekerjaan idamannya. Iri itu
wajar, tapi jangan pernah membandingkan kebahagiaanmu dengan mereka.
Menilai
kesuksesanmu berdasarkan pencapaian dan standar orang lain hanya akan membuatmu
lelah dan jadi makhluk yang tidak bersyukur. Kamu dan temanmu punya jalan hidup
yang berbeda. Kebahagiaan dan pencapaian kalian tidak layak ditandingkan.
Lagipula ini hidup kan, bukan pertandingan sabung ayam?
10.
Kesuksesan Bukan Hanya Soal Uang
Akan ada
masa kamu sangat getol bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Tapi
jangan lupa, kelak kamu akan menyadari kalau kesuksesan itu bukan hanya soal
uang. Jangan sampai menyesal karena hanya mengejar materi semasa muda hingga
kehilangan sisi hidup lainnya.
Sejak usia
25-an kamu perlu tahu kalau sukses bukan hanya soal berapa banyak uang yang
kamu hasilkan. Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, bisa
memberikan sesuatu ke masyarakat dan jadi pribadi yang bermanfaat akan
membuatmu jauh lebih merasa tercukupi.
Punya uang
memang penting. Tapi hidupmu tidak layak dihabiskan hanya demi kegiatan
mengumpulkan materi.
11. Tapi,
Tidak Bisa Mengatur Uang Akan Jadi Masalah
Kesuksesan
bukan hanya soal uang. Tapi tidak bisa mengatur uang bisa membuatmu hancur. Di
usiamu yang sudah 25 tahun saatnya kamu mulai memperhatikan pemasukan dan
pengeluaranmu. Atur gajimu sedemikian rupa agar kamu tetap memiliki uang
simpanan untuk kebutuhan mendadak.
Mulai
mengambil asuransi untuk proteksi diri juga penting, biar kamu tidak kehabisan
uang untuk urusan kecelakaan dan kesehatan. Kalau ingin tahu lebih lengkap
tentang tips finansial untuk anak umur 20-an kamu bisa baca diartikel Hipwee ini.
12.
Sebaik-Baik Pekerjaan Adalah Pekerjaan yang Bisa Kamu Lakukan Dengan Hati
Di usia 25
kamu akan menghabiskan banyak waktumu untuk bekerja. Di titik ini pula kamu
akan sadar bahwa ada beberapa pekerjaan yang memang jadi panggilan hidupmu. Dan
lebih baik kamu mengejar pekerjaan itu sebelum kehabisan waktu.
Kamu akan
tahu bahwa bekerja itu bukan hanya soal gaji, tapi juga tentang hati. Hidup
terlalu singkat untuk bertahan pada pekerjaan yang memberimu banyak uang tapi
membuat hidupmu kering pengalaman.
13.
Tidak Semua Masalah Layak Kamu Bagi Ke Orang Lain
Saat masih
umur belasan dan awal dua puluhan rasanya mudah untuk membagi masalah ke orang
lain. Baik lewat curhat langsung maupun via sosial media. Seakan dengan membagi
masalah, bebanmu bisa lebih ringan.
Di umurmu
yang makin dewasa kamu akan sadar bahwa tidak semua masalah layak dibagikan ke
orang lain. Kamu perlu makin selektif memilih hal apa yang bisa kamu ceritakan
ke orang lain dan hal apa yang bisa kamu selesaikan sendiri. Lagipula semua
orang sudah punya masalah mereka sendiri kan? Tidak sepantasnya kamu menambah
beban mereka dengan masalahmu.
14. Kamu
Tidak Bisa Mempertahankan Semua Temanmu Selamanya
Seiring
usia yang makin bertambah kamu akan menyadari bahwa lingkaran pertemananmu
ternyata semakin kecil. Kamu akan kehilangan kontak dengan beberapa teman,
tidak lagi mengetahui perkembangan kehidupan mereka lalu berhenti berkomunikasi
sama sekali.
Walau
pastinya tidak menyenangkan saat harus kehilangan teman, tapi proses ini adalah
siklus normal yang pasti dilewati. Hidup akan mempertemukanmu dengan
orang-orang baru yang lebih sejalan. Pergi dan datangnya teman adalah hal yang
biasa. Mereka yang tetap bertahan setelah sekian lama adalah teman sejati yang
memang layak kamu jaga.
15. Proses
Mencari Dan Mengembangkan Diri Tidak Akan Pernah Selesai
Dulu kamu
mengira sudah akan selesai dengan dirimu sendiri di usia 25. Pokoknya kamu
sudah jadi manusia dewasa, deh. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Justru
di usia 25 kamu akan makin merasa tertantang untuk menemukan hal yang kamu suka
dan mengembangkan diri. Tidak jarang kamu akan ikut kelas tambahan dan makin
menggiati hobi di usia ini.
Di usiamu
yang sudah 25 tahun kamu sadar bahwa proses mencari dan mengembangkan diri
adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya. Sampai kapanpun kamu
masih akan terus haus ingin mengembangkan diri. Keinginan ini justru harus
terus kamu jaga, agar kamu bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
16. Kamu
Tidak Sepantasnya Membuat Komitmen Besar Dalam Hidup Hanya Untuk Menyenangkan
Orang Lain
Di usia 25
kamu akan dihadapkan pada berbagai tuntutan sosial. Gak percaya nih ya beberapa
contohnya:
- Kapan
menikah?
- Kapan
punya anak
- Kapan
lanjut S2
- Kok
belum dapat kerjaan mapan?
- Kapan
pakai jilbab
- Ayo
dong, mulai berinvestasi!
Terkadang
telingamu jengah mendengar banyaknya masukan yang datang. Akhirnya kamu
melakukannya hanya untuk membuat orang-orang disekitarmu diam.
Hidupmu
terlalu berharga untuk disia-siakan demi standar hidup yang diyakini orang
lain. Kamu tidak perlu mengambil berbagai komitmen besar yang secara pribadi
kamu rasa belum perlu untuk dilakukan. Hidup dan kebahagiaanmu ada di tanganmu
sendiri. Jangan biarkan orang lain menetapkan standar untukmu.
17. Butuh Lebih
Dari Sekedar Cinta Untuk Membuat Hubungan Berhasil
Di usia
ini kamu akan sadar bahwa cinta saja tidak cukup untuk membuat sebuah hubungan
berhasil. Ada faktor-faktor lain yang lebih krusial dari perasaan. Hal-hal
teknis seperti pekerjaan, jarak penghasilan hingga gaya hidup ternyata
menentukan bertahan atau tidaknya sebuah hubungan cinta.
Kamu tidak
lagi jadi orang yang bertahan pada hubungan yang sudah jelas tidak bisa dibawa
kemanapun hanya karena sudah terlalu cinta. Di usia 25 kamu akan lebih
rasional, dengan gagah berani melepaskan dia yang tidak bisa diajak membangun
masa depan bersama.
18. Hal
Terberat Dalam Hidup Adalah Tidak Melupakan, Tapi Melepaskan Dengan Ikhlas
Di usia 25
kamu perlu belajar bahwa hal terberat dalam hidup adalah melepaskan dengan
ikhlas. Kamu tidak akan pernah lupa pada mantan pasanganmu. Dia sudah memberi
warna dan punya andil dalam membentuk dirimu. Satu-satunya jalan agar kamu bisa
melanjutkan hidup adalah melepaskannya dengan ikhlas. Dan ini sungguh tidak
mudah.
19.
Terus-Terusan Mengikuti Hati Tidak Akan Membawamu Kemanapun
Bukan
berarti kamu tidak boleh mempercayai insting, tapi kamu mulai harus menggunakan
otak dan rasiomu untuk memutuskan segala sesuatu. Kamu bukan lagi remaja yang
bisa berlindung di ketiak orang tua setiap ada masalah. Sekarang kamu punya
kewajiban dan tanggung jawab pada hidupmu sendiri.
Kamu perlu
bisa menarik garis tegas antara suara hati dan emosi. Mengikuti kata hati
memang akan membawa banyak kebaikan bagi hidupmu. Tapi saat suara yang kamu
ikuti adalah emosi, maka penyesalanlah yang akan menunggumu di ujung
perjalanan.
20. Hidup
Terlalu Singkat Jika Tidak Kamu Manfaatkan Untuk Melihat Dunia
Sebentar
lagi kamu tidak akan lagi punya kebebasan khas anak muda usia 20-an. Akan ada
kewajiban dan manusia lain yang menggantungkan hidup mereka padamu. Inilah
saatnya kamu memuaskan hasratmu untuk melihat dunia, merasakan pengalaman
yang hanya bisa kamu jajal langsung tanpa perantara.
Sisihkan
uang dan waktumu. Angkat ransel, keluarlah dari kota atau negaramu. Dari
perjalanan kamu akan belajar bahwa ada hal-hal lain diluar rutinitas yang
selama ini kamu jalani yang mampu membuatmu kembali merasa tertantang. Dengan
melihat dunia kamu akan jadi pribadi yang terus haus untuk berkembang.
21. Terkadang
Kamu Perlu Jadi Orang yang Spontan Dan Mementingkan Dirimu Sendiri
Sesekali
belanja barang mahal setelah menyelesaikan proyek yang menyita waktu dan
pikiran itu sah-sah saja. Secara spontan beli tiket ke Medan dan jalan-jalan
seharian juga boleh kalau kamu kesepian di akhir pekan. Tetap isi hidupmu
dengan spontanitas yang membuat hari-harimu lebih berwarna. Jangan cuma terpaku
pada jadwal dan to-do lists.
Kamu juga
perlu jadi egois dan membahagiakan dirimu sendiri. Jadi dewasa bukan berarti
lupa caranya bersenang-senang kan?
22. Jaga
Siklus Hidup Dan Kesehatanmu
Ucapkan
selamat tinggal pada kemampuan begadang 2 hari 2 malam yang sempat kamu miliki
semasa kuliah. Kini badanmu tidak lagi sehandal dulu. Kamu butuh waktu
istirahat yang memadai agar bisa segar keesokan harinya. Tidak ada lagi
malam-malam tanpa tidur karena lembur tugas atau sekedar nonton bola.
Di usiamu
yang sudah 25 kamu harus mulai memperhatikan kesehatan dan siklus hidupmu.
Perbanyak makan-makanan sehat. Berolahragalah secara rutin. 20 tahun kedepan
kamu akan bersyukr sudah menjaga tubuhmu dengan baik sejak masih berumur 25
tahun.
u
23. Kamu
Perlu Belajar Untuk Jadi Orang yang Lebih Tenang Dalam Menghadapi Masalah
Masalah
hidup tidak akan pernah berkurang. Ia akan tetap rutin menyambangimu saban
hari. Bahkan kini kadar stres-mu akan bertambah. Jalanan macet, kerjaan banyak,
duit kurang. Duh, pusing!
Tapi
mengikuti emosi dan marah-marah juga tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu
perlu jadi orang yang bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin.
Rasionalitas dan pengendalian emosi yang baik adalah kunci hidup tenang dalam
segala situasi.
24. Sesuatu
Tidak Akan Pernah Berubah Kalau Kamu Tidak Mengambil Langkah Untuk Mengubahnya
Kamu sebel
banget sama bos-mu yang cerewet? Atau kesel sama tetangga kos yang selalu ribut
dari pagi sampai pagi lagi? Semua hal-hal menyebalkan itu tidak akan pernah
berubah jadi lebih baik kalau kamu tidak mengambil aksi untuk mengubah keadaan.
Mengeluh tidak
pernah jadi solusi. Kini kamu harus sadar kalau semua perubahan harus dimulai.
Dan tanganmulah yang punya kuasa untuk mengawalinya. Kalau kamu nggak suka dan
jengah sama sesuatu, lakukan sesuatu untuk mengubahnya!
25. Menjadi
Manusia Berumur 25 Tahun Ternyata Tidak Semenakutkan yang Kamu Kira
Suatu
hari, ketika jam dinding menunjukkan tepat jam 12 malam dan hari berganti ke
tanggal kelahiranmu– kamu akan menyadari bahwa kamu sudah 25 tahun dan tetap
merasa sama. Kamu tidak berubah jadi manusia dewasa yang membosankan. Selera
humor dan hobimu tetap bertahan.
Kini kamu
hanya jadi manusia yang lebih bijak mempertimbangkan semua aspek dalam
kehidupan. Memasuki umur 25 tahun ternyata tidak semenakutkan apa yang kamu
bayangkan. Toh hidup akan terus berjalan dan kamu hanya harus memberikan semua
kemampuan terbaikmu agar bisa mencapai keberhasilan.
Apakah
kamu sepakat kalau kamu perlu tahu hal ini sebelum kamu memasuki usia 25 tahun?
Selamat menyambut dan mempersiapkan usia 25-mu! Semoga hidupmu selalu
dikelilingi kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar